Publik yang melek politik dan hukum saat ini sudah tak bisa dianggap
menerima saja setiap informasi atau penjelasan yang diberikan
politikus Partai Keadilan Sejahtera dalam menjelaskan kasus dugaan
suap kuota impor daging. Di sisi lain, para politisi di PKS yang masih
suka bermain dengan teori konspirasi justru memperburuk citra partai.
Di media sosial, tempat kita dengan mudah menemukan ribuan komentar
dari para pengguna yang tanpa ditanya, teori konspirasi justru jadi
olok-olok tiada habisnya yang membuat sentimen negatif terhadap PKS
terus meningkat. "Konspirasi Yahudi ya ? Bhahaha dasar PKS," begitu
pengguna akun rizkalovable berkomentar.
"Musuh imajiner selalu efektif untuk orang-orang bodoh," kata pemiluk
akun tiariaji. Teori konspirasi ini di sebuah situs web bahkan
dianggap sebagai lelucon paling tidak lucu tahun ini.
Ada juga di sebuah forum yang sampai bertaruh dan menargetkan jumlah
komentar minimal 1.500 komentar hanya dalam satu malam. Semua komentar
bernada olok-olok terhadap teori konspirasi PKS. "Jangan patah
semangat, ayo terus comment. Malam ini harus nyampe 1.500," kata
pengguna akun Dodool.
Pakar komunikasi politik Effendi Gazali mengatakan pemilihan teori
konspirasi untuk menjelaskan perkara yang sedang dihadapi PKS
benar-benar sedang tidak tepat. "Konspirasi itu kalau semua yang
terlibat, misalnya yang menerima uang, itu sama sekali berasal dari
luar partai semua, misalnya orang asing yang disusupkan, itu baru
konspirasi." katanya.
Tapi, jika orang-orang itu masih berhubungan dengan lingkaran dalam
partai, misalnya bernah bertemu atau telepon, maka jelas bukan
konspirasi.
Karena teori konspirasi tak terjadi secara nyata, apalagi sampai
menyeret konspirasi Amerika Serikat bahkan Zionis, ini justru akan
menjadi pukulan bagi PKS. "Justru akan bersifat kontraproduktif bagi
PKS," katanya.
Pidato Presiden PKS yang baru, Anis Matta, juga tak akan mampu
menyembuhkan luka yang sudah ada karena sore hariny ketika
dikonfirmasi soal otoritas yang dikritik tidak bisa ditunjukkan dengan
jelas. Silat lidah yang dilakukan PKS seharusnya disudahi dan lebih
baik fokus menyerahkan perkara dugaan korupsi ini ke penegak hukum.
Dengan cara seperti itu, kata Effendi, PKS akan lebih cepat diperbaiki
daripada hanya memutar-mutar logika yang sudah tak bisa diterima akal
sehat. "Jauh lebih penting untuk membangun daya tahan internal partai
dalam menghadapi realitas yang ada daripada mengungkapkan terori
konspirasi," katanya. (AMR)