Tampilan halaman web DKPP.go.id pada 3 Januari 2014 ketika di-deface.
Laman Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu tidak lepas dari sasaran ancaman tangan-tangan jail di dunia maya. Sejak tahun 2013, sampai awal tahun 2014 laman www.dkpp.go.id sudah tiga kali diretas.
Tenaga Ahli IT DKPP Syopiansyah JP mengatakan, situs DKPP ini banyak dikunjungi oleh para pencari informasi di dunia maya. Apalagi pascapemberitaan peretasan situs DKPP pada Kamis (27/12).
“Dengan banyaknya pengunjung ini sehingga dimungkinkan mengundang kepenasaran dari para peretas untuk mencoba kembali untuk meretas situs ini,” jelas dosen UIN Jakarta, Kamis (9/1).
Hal itu terbukti, hasil monitoring akses sistem aplikasi laman DKPP pada 29 Desember 2013 hingga 8 Januari 2014 mengalami peningkatan jumlah traffic pengunjung yang sangat tajam termasuk di dalamnya pihak-pihak yang mau mengganggu situs ini. “Selama 29 Desember 2013-8 Januari 2014 mencapai 5 hit per detik,” jelas pria yang juga mengajar di Pascasarjana Universitas Bandar Lampung itu.
Dia menambahkan, para peretas ini tidak hanya dari dalam negeri ada pula dari luar negeri seperti Rusia dan Australia. “Hal itu berdasarkan traceroute internet protocol (IP) tertulis nama kota di suatu negara. Meskipun adakalanya IP itu dipalsukan,” bebernya.
Dampak dari peretasan ini, penyampaian informasi kepada publik menjadi terganggu. Selain itu, ada sebagian data-data informasi penting yang terhapus seperti Putusan-Putusan DKPP. “Meskipun ada backup data yang bisa dengan cepat kami restore,” kata dia.
Untuk itu dia berharap kepada mayarakat pengguna teknologi informasi untuk menggunakan keilmuannya terhadap hal-hal yang positif dan menjaga etika berinternet. (*)
