Sentimen Mobil Listrik, Saham Antam dan Inco Meroket

Share Article
NIKEL. Wikipedia

ENDONESIA.com – Imbas dari sentimen positif terhadap industri mobil listrik di Indonesia, saham-saham penyokong komponen mobil listrik, terutama nikel dan timah, terus bergerak naik.

Saham PT Aneka Tambang Persero (Antam) dengan kode saham ANTM, PT Vale Indonesia Tbk (kode saham INCO), Pelat Timah Nusantara Tbk (kode saham NIKL), dan PT Timah Tbk (kode saham TINS) meroket pada perdagangan bursa Senin (4/1/2021).

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir: Indonesia Siap Jadi Pemain Utama Industri Mobil Listrik

Senin hari ini merupakan perdagangan bursa hari pertama di tahun 2021. Jika emiten nikel dan timah Indonesia terkerek karena sentimen mobil listrik yang menguat di Indonesia, plus karena fakta nikel dan timah dunia juga naik.

Perdagangan nikel bejangka naik 4,30 persen, sedangkan untuk timah berjangka naik 0,75 persen.

Bagi yang ingin memantau harga saham ANTM, INCO, TINS, dan NIKL setiap hari di akhir sesi perdagangan (bukan realtime) bisa baca Pantau Harga Saham ANTM, INCO, TINS, dan NIKL Hari Ini.

Harga nikel berjangka dunia, bidik layar per 4 Januari 2020 dari Investing.com.
Harga timah berjangka dunia. Bidik layar per 4 Januari 2021 dari Investing.com

Hingga Senin setelah closing, saham Aneka Tambang Persero Tbk atau ANTM naik hingga 13,18 persen atau Rp 255. Saham ini dibuka dengan harga Rp 1.935 dan ditutup dengan harga Rp 2.190. Antam sempat menyentuh angka Rp 2.200.

Saham ANTM terbang hingga 13,18 persen pada perdagangan 4 Januari 2021. Sumber: Investing.com

Saham Vale Indonesia Tbk atau INCO naik hingga 7,84 persen. INCO dibuka dengan harga Rp 5.100 dan ditutup dengan harga Rp 5.500, naik Rp 400. INCO bahkan sempat menyentuh angka RP 5.500.

Saham INCO naik 7,84 persen pada perdagangan 4 Januai 2021. Sumber: Investing.com

Saham Timah Persero atau TINS naik 8,75 persen atau naik Rp 130. TINS dibuka dengan harga Rp 1.485 dan ditutup pada harga Rp 1.615.

Harga saham TINS naik 8,75 persen pada perdagangan 4 Januari 2021. Sumber: Investing.com.

Saham Pelat Timah Nusantara Tbk atau NIKL naik 6,92 persen atau naik Rp 100. Saham NIKL dibuka dengan harga Rp 1.445 dan ditutup pada Rp 1.545.

Harga saham NIKL terkerek pada perdagangan 4 Januari 2021. Sumber: Investing.com.

Masa Depan Saham Nikel dan Timah

Khusus untuk emiten pemegang komoditas nikel dan timah, terutama nikel yang langsung terkait bahan baku industri pembuatan baterai, saham-saham ini diyakini akan punya peluang kenaikan di 2021.

Dua komoditas ini di tingkat dunia terus naik (lihat chart timah dan nikel di atas) dan Indonesia termasuk negara pengekspor timah dan nikel terbesar di dunia. Dua komoditas ini terbukti digdaya tak terpengaruh imbas perang dagang China dengan Amerika Serikat dan tak terpengaruh pandemi.

Ke depannya, arah energi bersih yang mendukung mobil listrik akan mengerek komoditas ini. Tanpa ada mobil listrik, komoditas logam ini tetap dibutuhkan dunia.

Apalagi, Indonesia getol mendukung industri mobil listrik. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo mengundang langsung bos Tesla, Elon Musk, untuk datang ke Indonesia.

Tesla menjanjikan akan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan riset awal, sekitar Januari atau Februari 2021. Terlepas apakah kedatangan tim Tesla ke Indonesia nanti memberi benefit riil kepada Indonesia atau tidak, isu kedatangan tim Tesla ke Indonesia ini menjadi “bumbu gorengan” untuk mengerek saham-saham ini.

Namun demikian, bumbu gorengan itu tak sekadar pepesan kosong karena Menteri BUMN RI Erick Thohir, telah memberikan komitmen untuk mendukung industri mobil listrik. Bahkan, Erick menargetkan, Indonesia akan jadi pemain utama industri mobil listrik.

Disclaimer: Smart invest ya gaes, analisis ini bukan advice untuk membeli atau menjual saham. Lakukan analisis sendiri untuk menentukan investasi. Jangan terpengaruh isu atau opini.

Tentang ANTAM (ANTM)

Dikutip dari website resmi ANTAM, ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batubara.

ANTAM memiliki konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan konsesi pertambangan dan besarnya jumlah cadangan dan sumber daya yang dimiliki, ANTAM membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional untuk dapat memanfaatkan cadangan yang ada menjadi tambang yang menghasilkan keuntungan.

Tentang Vale Indonesia (INCO)

Dikutip dari website resmi Vale Indonesia, didirikan pada bulan Juli 1968, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) merupakan perusahaan yang mendapat lisensi dari Pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi, penambangan, pengolahan dan produksi nikel.

Sebagai kontraktor tunggal Pemerintah Indonesia di areal Kontrak Karya (KK), Vale Indonesia memiliki hak eksklusif di beberapa wilayah yang telah ditentukan di Sulawesi untuk melakukan eksplorasi, pengembangan, penambangan, pengolahan, penimbunan, pengangkutan dan penjualan nikel maupun mineral lain terkait nikel yang terdapat di areal KK.

Kini Vale mengelola area Kontrak Karya seluas 118.439 hektar di Sorowako, Bahodopi (Sulawesi Tengah), dan Pomalaa (Sulawesi Tenggara).

PT Vale berinduk pada Vale, perusahaan multitambang yang berpusat di Brasil. Vale merupakan pemimpin global dalam produksi bijih besi dan salah satu produsen nikel terbesar di dunia.

Tentang Mineral Nikel dan Timah

Apa itu Nikel?

Dikutip dari Wikipedia, nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel adalah logam berwarna putih keperak–perakan sedikit semburat keemasan.

Nikel termasuk logam transisi, dan memiliki sifat keras serta ulet. Nikel juga tergolong dalam grup logam besi-kobalt, yang dapat menghasilkan paduan yang sangat berharga. Nikel murni berbentuk bubuk untuk memaksimalkan luas permukaan reaktif, memiliki aktivitas kimia yang signifikan, tetapi potongan yang besar lambat bereaksi dengan udara dalam kondisi normal karena lapisan teroksidasi terbentuk di permukaan dan mencegah korosi lebih lanjut (pasivasi).

Meski begitu, nikel murni hanya ditemukan di kerak bumi dalam jumlah kecil, biasanya di batuan ultrabasa, dan di dalam meteorit besi atau siderit yang tidak terpapar oksigen saat berada di luar atmosfer Bumi.

Nikel penting di zaman modern, terutama untuk paduan; sekitar 68% digunakan untuk baja tahan karat. 10% digunakan untuk paduan nikel–tembaga, 7% untuk baja paduan, 3% untuk pengecoran, 9% untuk pelapisan dan 4% dalam penggunaan lain, yang termasuk sektor baterai yang cepat berkembang .

Sebagai suatu senyawa, nikel memiliki kegunaan pembuatan bahan kimia khusus, seperti katalis untuk hidrogenasi (untuk ini digunakan nikel Raney), katoda untuk baterai, pigmen, dan perawatan permukaan logam.[10] Nikel merupakan nutrisi yang penting untuk sebagian mikroorganisme dan tumbuhan yang memiliki enzim dengan nikel sebagai situs aktifnya.

Apa itu Timah?

Dikutip dari Wikipedia, Timah (atau timah putih) adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50.

Timah termasuk logam pasca-transisi di kelompok 14 dalam tabel periodik. Timah menunjukan kemiripan kimia dengan Germanium dan Timbal yang juga berada di kelompok 14 dan memiliki dua kemungkinan bilangan oksidasi, +2 dan +4 yang sedikit lebih stabil. Timah adalah elemen ke 49 yang paling melimpah di bumi, memiliki 10 isotop stabil, jumlah terbesar dalam tabel periodik.

Unsur ini merupakan logam miskin (logam post-transisi) keperakan, dapat ditempa (malleable), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk sebagai oksida.

Leave a Reply