Putri BNI 46 Gagal Tembus Final Four

Share Article

BANYUWANGI – Tim putri Jakarta BNI 46 gagal menembus babak empat besar (final four) BSI Proliga 2014 menyusul kekalahan atas Jakarta Electric PLN 0-3 (24-26, 15-25, 19-25), di GOR Tawangalun Banyuwangi, Sabtu (8/2).

Kekalahan ketujuh dari sembilan pertandingan itu membuat posisi Jakarta BNI tertahan di peringkat ke-6 dengan nilai 6. Kendati masih menyisakan tiga laga, peluang mereka sudah tertutup.

Jakarta BNI 46 merupakan tim kedua di bagian putri yang tersingkir dari perebutan tiket final four, setelah tim sekotanya Jakarta Bank DKI yang menempati posisi juru kunci.

“Permainan anak-anak tidak stabil, kadang bagus tapi tiba-tiba jelek lagi. Kami sudah berusaha benahi, tapi hasilnya belum maksimal,” kata pelatih Jakarta BNI, Nurhariri kepada wartawan usai pertandingan.

Sebaliknya bagi Jakarta Electric PLN, tambahan poin tiga dari laga ini, membuat mereka tinggal selangkah lagi memastikan satu tiket terakhir empat besar, menyusul Jakarta Pertamina Energi, Jakarta Popsivo PGN, dan Manokwari Valeria Papua Barat.

“Kami butuh Satu kemenangan lagi yang akan membuat posisi kami aman. Kalau bisa saat laga lawan Gresik Petrokimia (9/2), kita bisa ambil,” kata asisten pelatih Jakarta Electric, Markoji.

Gresik Petrokimia yang berada di urutan ke-5 dengan poin 7, merupakan pesaing terdekat Jakarta Electric dalam perburuan tiket empat besar.

Jika mampu menang dengan skor telak 3-0 atau 3-1 pada tiga laga tersisa, Petrokimia dapat tambahan nilai 9 dan finis dari babak reguler dengan nilai maksimal 16, dengan catatan Electric yang mengoleksi nilai 15 kalah telak terus dalam tiga laga.

“Kami yakin lolos empat besar. Kalaupun besok kalah dari Petro, masih ada dua laga lagi pada seri terakhir di Gresik melawan Bank DKI dan Popsivo,” tambah Markoji.

Mengenai penampilan timnya lawan Jakarta BNI, Markoji menilai ada sedikit penurunan dibanding seri sebelumnya di Malang, karena faktor cuaca panas di arena pertandingan yang mengganggu konsentrasi pemain.

Kapten tim Jakarta Electric, Shinta Aini Faturachmi, mengakui hawa panas di GOR Tawangalun Banyuwangi membuat fisik pemain cepat terkuras sehingga konsentrasi permainan ikut menurun.

“Untuk mengatasi kondisi tersebut, kami harus mengurangi pergerakan yang tidak perlu, selain juga banyak minum untuk mencegah dehidrasi,” ujarnya.(uti/voliindonesia.com)

Leave a Reply