Pak Satam Memilih Mengembalikan Kartu BLSM

Share Article

Pak Satam, warga Jakarta, di depan Menteri Sosial yang disiarkan langsung tvOne, memilih menyerahkan kartu BLSM kepada Ketua RT setempat. Satam mengaku termasuk golongan orang miskin di lingkungannya, namun ia memilih mengembalikan kartu BLSM karena masih banyak orang yang lebih membutuhkan di lingkungannya.

“Ini saya serahkan kepada Bu RT, semoga nanti bisa diberikan kepada yang membutuhkan,” kata Satam. Penghasilan Satam sebagai buruh per harinya Rp 70.000 per hari dengan tanggungan seorang istri dan tiga orang anak. “Saya masih merokok,” kata Satam menjawab pertanyaan presenter tvOne.

Sosiolog Imam Prasodjo yang hadir di acara itu mengatakan, apa yang dilakukan Satam adalah contoh orang yang memiliki kecerdasan sosial dan pantas ditiru. “Saya sarankan, kalau bisa Pak Satam berhenti merokok ya,” kata Imam.

Pendataan partisipatif dari bawah, yang melibatkan masyarakat, menurut Imam perlu dibuka dan diperbaiki. Kartu diharapkan dipegang oleh istri karena kemungkinan untuk keperluan dapur lebih besar. Ke depannya, kalau bisa, kartu itu bisa seperti kartu ATM, orang bisa menabung dan mentransfer uang.

Menteri Salim Segaf Al-Jufri mengatakan, kita memerlukan orang-orang seperti Satam yang mau mengembalikan kartu BLSM untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Banyaknya kesalahan dalam pendataan kartu BLSM diharapkan bisa dijadikan pelajaran untuk perbaikan ke depan.

Salim menjanjikan, ke depannya kartu BLSM bisa seperti kartu ATM sehingga bisa digunakan untuk menerima transfer. Ia menegaskan, kartu yang sekarang pun bisa untuk “menabung”, karena dana bisa diendapkan sampai terakhir tanggal 2 Desember 2013.

” Sampai 2 Desember dananya bisa diambil. Boleh ditabung kalau mau, jadi enggak harus diambil langsung,” kata Salim. (Endonesia.com)

[email protected]

Leave a Reply