Mendikbud Sambut Baik Program Sejuta Relawan Pemilu 2014

Share Article

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyambut baik program Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia untuk melibatkan kalangan mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta se Indonesia, dalam pengawasan Pemilu partisipatif pada hari H pelaksanaan Pemilu legislatif tanggal 9 April 2014 mendatang. Mendikbud secara khusus mengapresiasi positif program Bawaslu RI tersebut dan meminta agar hal-hal teknis terkait perekrutan mahasiswa dapat disiapkan dalam waktu dekat.

“Kami dengan senang hati membantu. Nanti kita buat pelatihan-pelatihan kepada mahasiswa dan bisa kita buat pemetaannya per wilayah,” kata Mohammad Nuh dalam audiensi dengan Ketua Bawaslu RI Muhammad di kantor Mendikbud, Jumat (4/10) malam.

Turut hadir pada kesempatan audiensi tersebut Pimpinan Bawaslu Nasrullah, Sekjend Bawaslu Gunawan Suswantoro, Kepala Biro H2PI Bawaslu Jajang Abdullah, Kepala Biro TP3 Bawaslu Bernard D Sutrisno dan Kasubag Humas Bawaslu R. Monang Silalahi. Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh didampingi Sekjen Kemendikbud Dodi Nandika.

Ketua Bawaslu Muhammad memaparkan kepada Mendikbud bahwa Presiden RI, Susilo Bambang Yudhono pada kesempatan audiensi sebelumnya telah menyambut baik program Bawaslu untuk melibatkan secara aktif mahasiswa perguruan tinggi se Indonesia, mengawasi hari H pelaksanaan Pemilu 2014 di wilayahnya.

“Kami sudah menghadap dan melapor ke Presiden dan beliau menyambut baik program ini. Kami berharap dapat masukan-masukan dari Pak Menteri terkait program ini,” kata Muhammad .

Mendikbud menjelaskan, Bawaslu akan diberikan kesempatan menjelaskan program perekrutan mahasiswa tersebut dalam forum rektor se Indonesia. Secara Mendikbud meminta agar hal-hal teknis terkait kriteria perekrutan mahasiswa tersebut dapat disusun bersama antara Mendikbud dan Bawaslu RI.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Muhammad menjelaskan, bahwa tidak semua mahasiswa akan dilibatkan dalam program pengawasan Pemilu 2014. Yang akan direkrut adalah mahasiswa minimal semester 5 dan memiliki indeks prestasi kumulatif minimal 3,00. Hal ini terkait pengisian beberapa formulir rekapitulasi hasil penghitungan suara yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa untuk memahaminya.

Lebih lanjut Pimpinan Bawaslu Nasrullah memaparkan program Bawaslu RI untuk merekrut 1 (satu) juta relawan Pemilu 2014. Relawan Pemilu ini secara khusus akan melibatkan pemilih pemula yakni kalangan siswa SMA dan mahasiswa semester awal perguruan tinggi. Untuk program ini, Bawaslu RI secara marathon sedang dan terus menggelar sosialisasi di sejumlah provinsi.

“Nanti kalau memungkinkan program ini akan dilaunching oleh Presiden secara nasional sekitar bulan Febuari atau Maret 2014,” kata Nasrullah menambahkan

Partisipasi Meningkat

Mendikbud Mohammad Nuh menegaskan perlunya meningkatkan partisipasi politik masyarakat termasuk kalangan pemilih pemula yakni siswa SMA dan mahasiswa. Hal ini untuk mendorong legitimasi calon-calon legislatif yang terpilih. Untuk itu, kata Mendikbud, perlu diciptakan program-program yang mendorong tingginya partisipasi politik masyarakat dengan melibatkan seluruh stakeholder termasuk pemerintah daerah.

“Yang tidak kalah penting kita harus mendorong partisipasi masyarakat. Nanti kita buat lomba-lomba misalnya daerah yang partisipasinya paling tinggi, paling aman, paling rendah tingkat konfliknya dan yang lainnya. Insyaallah ini bisa kita dorong,” ujar Mohammad Nuh

Secara khusus Ketua Bawaslu Muhammad meminta Mendikbud untuk membantu pengawasan caleg dalam Pemilu 2014 terkait ijazah palsu. Sebab sangat dimungkinkan, caleg-caleg yang sudah masuk dalam daftar caleg tetap masih ada yang menggunakan ijazah palsu. (Bawaslu.go.id)

Leave a Reply