Megaskandal Informasi: Penyadapan Berlanjut ke Server Microsoft, Google, Yahoo, FB, Youtube, dan Raksasa Internet lain

Share Article
Sumber: Washington Post

Pengumpulan informasi percakapan besar-besaran terhadap warga Amerika Serikat tak sebatas pada percakapan telepon. Hal yang sangat dikhawatirkan kalangan pemerhati keamanan internet akhirnya terbukti di AS. Sembilan perusahaan besar di dunia internet diduga disadap oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) AS dan FBI. Jika ini benar, maka inilah megaskandal informasi di dunia teknologi informasi terbesar dalam abad ini.

Dalam laporan The Guardian, Jumat (7/6), NSA memperoleh hak akses langsung ke sistem server dari sembilan perusahaan ternama di AS bahkan di dunia. Akses khusus yang dinikmati NSA itu buah dari program intelijen bernama PRISM. Dalam program PRISM, membolehkan para pejabat untuk mengkoleksi material berupa search history, isi percakapan email, file yang ditransfer, percakapan livechat, dan dokumen.

Pihak The Guardian mendapatkan materi bocoran ini dari sebuah slideshow presentasi powerpoint yang diklasifikasikan sebagai “top secret with no distribution to foreign allies”. Dokumen itu biasanya digunakan untuk mentraining para operator intelijen. Dalam dokumen itu diklam : pengumpulan langsung dari server provider (internet) utama AS.

Sumber: Washington Post

Tak tanggung-tanggung, NSA dalam dokumen itu mengklaim memiliki akses langsung ke server raksasa penguasa internet dunia. Kesembilan raksasa penguasa dunia maya yang diduga disadap adalah Microsoft, Yahoo, Google, Facebook, PalTalk, AOL, Skype, YouTube, dan Apple.

PRISM sudah dijalankan sejak tahun 2007 dan telah menjadi sumber utama rujukan intelijen yang diberikan kepada Presiden AS Barack Obama. Harian The Washington Post juga menurunkan laporan serupa.

Direktur Intelijen Nasional AS James R Clapper tak membantah soal operasi intelijen tersebut. Ia mengatakan, hanya orang dari luar AS yang menjadi target, dan program PRISM tak diperbolehkan menargetkan warga negara atau orang lain di dalam perbatasan AS.

Sumber: Washington Post

“Program tersebut baru-baru ini diizinkan lagi oleh Kongres setelah beberapa kali debat dan dengar pendapat. Informasi yang dikumpulkan dalam program ini termasuk yang paling penting dan informasi intelijen paling berharga, dan digunakan untuk melindungi negara kita dari berbagai ancaman,” katanya. (end)

Leave a Reply