Media Sosial: Publik Ingin Selamatkan KPK

Share Article

Warga pengguna internet (netizen) kembali tersentak dengan kabar mengejutkan terkait penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto. Berbagai upaya kampanye dilakukan untuk memprotes tindakan Polri tersebut, diantaranya dengan kampanye menggunakan tagar #SaveKPK dan juga petisi daring yang ditujukan ke Presiden Joko Widodo.

Analis media sosial Awesometrics, Yustina Tantri, di Jakarta, Jumat (23/1), mengatakan, hanya di hari Jumat hingga pukul 18.00, ada 165.000 kali penggunaan tagar #SaveKPK. Karena itu, tak heran jika #SaveKPK terus memuncaki trending topic di Twitter.

“Ada 152 status bertanda tagar #SaveKPK dalam setiap menit di Twitter, dan ini masih bergerak terus,” kata Yustina. Bagi netizen, menyelamatkan elemen KPK sama dengan #SaveKPK. Avatar sebagian akun pun diganti wajah Bambang Widjojanto.

Masyarakat yang pro terhadap penyelamatan KPK, bergerak ke Kantor KPK pada pukul 13.00-an. Ajakan berkumpul ini disebarkan ratusan kali di media sosial. Tidak hanya orasi, suara mereka pun diamplifikasi di media sosial dengan tagar #SaveKPK.

Yustina menemukan fakta bahwa peristiwa ini telah menenggelamkan percakapan sehari sebelumnya yang cukup heboh yaitu dugaan pelanggaran etik oleh Ketua KPK Abraham Samad, atas tudingan politisi PDI-P Hasto Kristiyanto. Netizen menilai, kasus ini merupakan serangan balik yang dilakukan PDI-P dan Polri terhadap KPK yang telah menetapkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka.

Pendukung #SaveKPK tampak berasal dari berbagai kalangan, mulai dari aktivis, selebritas, akademisi, hingga rakyat biasa. “Makin jelas, tekanan bukan pada Abraham Samad, tetapi kepada KPK sebagai lembaga,” kata Addie MS melalui akun @addiems.

Butet Kartaredjasa, melalui akun @masbutet, mengatakan, “Jika memang pro pemberantasan korupsi, Jokowi harus berani dan menjaminkan diri untuk pembebasan Bambang Widjojanto.” Beberapa diantaranya melampiaskan ekspresi dengan nada canda, seperti disampaikan Agung Hercules dengan akun @agunghercules, “Tidak #SaveKPK, barbel melayang!”

Gerakan serupa juga dikumandangkan melalui petisi daring yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Deputi Direktur Public Virtue Institute, John Muhammad, memulai petisi dengan alamat www.change.org/bebaskanbw pada Jumat sore. Hanya dalam rentang dua jam, jumlah penandatangan petisi mencapai 6.000 orang.

Hingga pukul 20.18, sudah terekam 14.894 penandatangan. “Ini bukan lagi pelemahan KPK, tapi pelumpuhan! Ironisnya hal ini karena KPK sedang melakukan pemberantasan korupsi. Terakhir dengan menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi. Kata orang, ‘Biar 1000 Bambang ditangkap, pemberantasan korupsi takkan tiarap!’,” kata John. (AMR)

Leave a Reply