Lukisan Gua Menggambarkan Binatang Tertua Ditemukan di Sebuah Lembah Rahasia di Sulawesi

Share Article

Adam Brumm, Griffith University; Adhi Oktaviana, Griffith University; Basran Burhan, Griffith University, dan Maxime Aubert, Griffith University

Pengukuran umur sebuah lukisan gua yang sangat tua yang menggambarkan hewan-hewan yang baru-baru ini ditemukan di Sulawesi Selatan terbit dalam karya ilmiah kami yang terbit hari ini.

Lukisan ini menggambarkan citra babi berkutil sulawesi (Sus celebensis), yaitu sejenis babi liar kecil (dengan berat 45-85 kilogram) berkaki pendek yang merupakan hewan asli Pulau Sulawesi.

Berusia setidaknya 45.500 tahun, lukisan gua ini mungkin adalah penggambaran tertua tentang binatang, dan mungkin seni figuratif (citra yang mirip objek yang hendak digambarkan) paling awal dan belum terungkap.

Karya seni Zaman Es di Indonesia

Sulawesi memiliki karya seni gua berlimpah, pertama dilaporkan pada 1950-an.


Baca juga: 1 Sendok Teh, 1 Sendok Makan, dan 1 Sendok Takar Obat Berapa ml ? 10 ml Berapa Sendok?


Hingga belum lama ini, karya seni ini dianggap sebagai buah tangan petani Neolithic yang tiba sekitar 4.000 tahun lalu dari wilayah selatan Cina, dan bukan hasil karya pemburu-peramu yang telah tinggal di Sulawesi selama puluhan ribu tahun.

Kini kita tahu pandangan itu salah.

Pada 2014, kami melaporkan temuan awal usia-usia karya seni cadas dari Sulawesi Selatan.

Berdasarkan analisis serial uranium pada endapan mineral (kalsit) yang terbentuk secara alami pada karya seni itu, kami menemukan bahwa gambar tangan manusia yang ditemukan di satu gua berusia setidaknya 40.000 tahun.

Ini bersamaan dengan zaman yang menghasilkan karya seni gua Zaman Es di Eropa.

Lalu pada 2019, kami mengukur usia sebuah lukisan spektakuler di gua lain yang adegan makhluk setengah manusia-setengah hewan berburu babi berkutil dan kerbau kerdil (anoa).

Adegan perburuan ini berusia setidaknya 43.900 tahun dan bisa jadi adalah gambaran paling tua tentang makhluk-makhluk supernatural.

Gambaran perburuan paling tua dalam karya seni prasejarah.

Penelitian terakhir kami menemukan bahwa karya seni cadas Sulawesi berada sedikit lebih jauh pada masa lalu.

Lembah rahasia

Pada Desember 2017, kami melakukan survei pertama terhadap sebuah lembah terisolasi di area pegunungan yang terletak hanya sepelemparan batu dari Makassar.

A lush green valley landscape.
Lembah karst batu kapur tempat Leang Tedongnge berada. David P McGahan, Author provided

Walau dekat dengan sebuah kota besar, tidak ada jalanan menuju lembah ini. Komunitas kecil yang terdiri dari petani Bugis lokal di sana tinggal terpencil, walau mutu (dan kerasnya) arak nira (ballo) buatan mereka sangat dikenal.

Menurut mereka, belum pernah ada orang Barat yang menginjakkan kaki di lembah mereka sebelumnya.

Lembah rahasia ini adalah lingkungan yang asri dan memiliki keindahan alami luar biasa. Hampir tidak ada sampah di desa kecil yang berada di tengah lembah itu.

Berada di sana seperti berada pada masa lalu.

Lembah ini memiliki gua batu kapur bernama Leang Tedongnge dan di dalamnya kami menemukan sebuah lukisan batu; orang-orang lokal mengatakan mereka tidak pernah menyadari ada lukisan itu di sana.

Inside the cave is a painting of warty pigs.
Adhi Agus Oktaviana di depan panel lukisan batu Leang Tedongnge. Adhi Agus Oktaviana, Author provided

Lukisan itu dibuat menggunakan pigmen mineral merah (hematit dari batuan sedimen ironstone, atau oker). Lukisan itu menggambarkan setidaknya tiga babi berkutil sulawesi dalam sebuah interaksi sosial.

Kami menginterpretasikan bahwa elemen-elemen yang masih bertahan dari karya seni ini adalah sebuah komposisi cerita atau adegan. Pada masa kini, ini adalah sebuah cara umum yang kita gunakan untuk bercerita menggunakan gambar; tapi cara ini tidak umum dalam karya seni gua awal.

The Leang Tedongnge rock art panel enhanced to make the artwork clearer.
Gambar atas telah diolah agar terlihat lebih jelas. Gambar bawah menunjukkan arsiran itu. Adhi Agus Oktaviana, Author provided

Menguak zaman seni

Mengukur usia karya seni batu sangat susah. Tapi di Leang Tedongnge kami beruntung dapat mengindentifikasi sedimen kalsit (juga dikenal sebagai “cave popcorn” yang terbentuk di atas salah satu gambar babi (babi 1).

Kami mengambil sampel kalsit ini dan melakukan analisis serial uranium. Yang mengejutkan, hasil analisis menunjukkan usia 45.500 tahun untuk kalsit, ini artinya usia lukisan tempat kalsit ini terbentuk minimal berusia sama.

A closer image of one of the wild pigs and two hand stencils
Tampak dekat lukisan babi berkutil di Leang Tedongnge. Maxime Aubert, Author provided

Seni awal di Wallacea

Temuan kami menggarisbawahi pentingnya Sulawesi, dan wilayah Indonesia, di panggung dunia, untuk kita memahami di mana dan kapan tradisi seni gua pertama oleh spesies kita pertama berkembang.

Usia karya seni yang sangat tua ini juga menawarkan petunjuk akan kemungkinan adanya temuan-temuan penting lain di wilayah ini.

Sulawesi adalah pulau terbesar di Wallacea, sebuah zona kepulauan yang terletak antara dataran Asia dan lempeng landas kontinen Australia-Guinea Baru.


Baca juga: Link Nonton Attack on Titan (AoT) Season 4 (Final Season) Full Gratis dan Legal


Manusia modern diperkirakan telah melintasi Wallacea setidaknya 65 ribu tahun lalu untuk tiba di Australia.

Tapi kepulauan Wallacea sedikit sekali dieksplorasi dan hingga kini bukti-bukti arkeologis paling awal yang digali di wilayah ini berusia jauh lebih muda.

Kami yakin penelitian lebih lanjut akan menyibak karya seni yang lebih tua di Sulawesi atau di pulau-pulau Wallacea lain, berusia setidaknya 65 ribu tahun atau mungkin lebih tua lagi.

Adam Brumm, Professor, Griffith University; Adhi Oktaviana, PhD Candidate, Griffith University; Basran Burhan, PhD candidate, Griffith University, dan Maxime Aubert, Professor, Griffith University

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.

Leave a Reply