Jika Bumi Terus Berputar, Mengapa Benda-benda Tidak Bergerak ke Sana Kemari?

Share Article
Bumi dari Angkasa. Elemen gambar disediakan oleh NASA Volodymyr Goinyk/Shutterstock

Jacco van Loon, Keele University

Bumi selalu berputar. Setiap hari, kita bersama Bumi berputar atas-bawah dan seterusnya. Kita mungkin juga telah menempuh ribuan kilometer – tepat 40,000 kilometer bila tinggal dekat ekuator.

Di garis ekuator, Bumi berputar sekitar 1.675 kilometer per jam, jauh lebih cepat dari pesawat terbang.

Tapi, jika kita berdiri di Kutub Utara atau di Kutub Selatan, maka yang kita lakukan hanya berputar di tempat.

Ini adalah titik yang menjadi “sumbu” Bumi seperti poros pada roda.

Ilustrasi Bumi dan matahari.
Bumi berputar pada porosnya. Jakinnboaz/Shutterstock

Bumi berputar pada porosnya satu kali dalam sehari. Inilah sebabnya kita melihat Matahari terbit dari timur, karena Bumi berputar ke arah sana, dan begitu juga kita.

Karena Matahari seperti bergerak di langit, maka kita mengira Matahari berputar mengelilingi Bumi.

Kita berpikir seperti ini untuk waktu yang lama.

Namun, sebenarnya Bumi yang berputar mengelilingi Matahari, dan perputaran Bumi pada porosnya membuat posisi Matahari di langit berubah.

Gerakan Bumi ini juga berarti bahwa saat malam yang cerah, kita akan melihat bintang-bintang muncul di timur dan terbenam di barat, sama seperti Matahari terbit dan terbenam di siang hari.

Namun, jika kamu berdiri di Kutub Utara ataupun Kutub Selatan dan melihat ke atas, kamu akan melihat bintang berkeliling di atasmu.

Itu karena poros Bumi menjadi sebuah titik di langit, dan semua benda langit, termasuk bintang-bintang, tampak bergerak mengelilingi titik ini.

Di bagian Utara, ini terjadi sangat dekat dengan bintang bernama Polaris, atau bintang Utara.

Bintang ini berada dalam rasi bintang bernama Ursa Minor, atau Beruang kecil. Kita juga mudah mencari “the Plough”, atau “Big Dipper”, karena rasi ini gampang dilihat dan merupakan bagian dari “Ursa Mayor” atau Beruang besar.

Diagram rasi bintang.
Polaris dan rasi bintang Ursa Minor dan Ursa Mayor. JoanneJean/Shutterstock

Bumi mirip seperti bola raksasa yang bergulir. Bayangkan berdiri di atas bola tersebut. Kita mungkin khawatir bahwa jika tidak terus menggerakkan kaki, maka kita akan terjatuh.

Tetapi, kita tidak jatuh dari Bumi karena gaya gravitasi. Gaya ini menarik kita ke arah tengah Bumi dan menjaga kaki kita tetap kokoh di tanah.


Inilah kenapa kita menyebut tanah berada “di bawah kita” dan langit “di atas kita.”

Jika seseorang sedang melihat kita dari angkasa, setelah berputar setengah hari, Bumi akan berbalik dan kitapun akan nampak terbalik di mata orang itu.

Tapi bagi kita, tanah terus ada di bawah dan langit tetap di atas. Gravitasi masih menarik kita ke Bumi, jadi kita tidak merasa seperti sedang terbalik.

Kita tidak menyadari Bumi sedang berputar saat melihat benda-benda di sekeliling kita karena benda-benda bergerak bersama kita dengan cara yang sama dan ditarik erat oleh gravitasi.

Bahkan udara bergerak bersama kita saat Bumi berputar. Itu sebabnya walau kita sedang berputar, kita tidak merasakan angin, tidak seperti saat kita bersepeda cepat atau naik roller coaster.

Benda-benda di Bumi bergerak bersama kita saat Bumi berputar dan kita tidak akan merasa pusing, kecuali jika kita sendiri berputar-putar seperti balerina!


Wiliam Reynold menerjemahkan dari bahasa Inggris.

Jacco van Loon, Astrophysicist and Director of Keele Observatory, Keele University

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.

Leave a Reply