
ENDONESIA.com – Tahun pandemi ini selain pada heboh ikan betta atau ikan cupang juga sebagian heboh dengan ikan neon tetra. Sama-sama ikan hias, kedua ikan ini jadi primadona untuk dipelihara atau dibudidayakan.
Keduanya selain dikenal dengan keindahan warnanya, juga mampu mendatangkan bisnis yang menggiurkan dalam waktu singkat.
Karena itu, ada yang bilang, memelihara atau membudidayakan ikan neon tetra ini tak akan rugi. Selain bisa memenuhi hobi ikan hias, dari sisi bisnisnya juga ada prospeknya.
Coba baca artikel sebelumnya Budidaya Ikan Hias Neon Tetra Tak Terdampak Pandemi, Indonesia Care Ajak Korban PHK Jadi Pengusaha
Menurut Pursetyo dan Manan (2017), ikan Neon tetra (Paracheirodon innesi) sebagai salah satu jenis ikan komersial kelompok tetra. Prospek pasar terutama untuk nasional, lumayan bagus.
Sejarah asal-usul ikan neon tetra
Jika dilacak ke belakang, menurut Agus Oman Sudrajat dalam Budidaya Ikan Hias Jenis Tetra (2003), ikan Neon Tetra ini ternyata ikan hias air tawar yang asal usulnya dari Amazon, dekat perbatasan Peru sana.
Di alam Amazon, ikan neon tetra ini bersifat omnivora.

Warna tubuhnya sejak awal memang sangat indah dan bercahaya dengan punggung hijau lembut, strip biru terang di sepanjang tubuh, perutnya putih dan antara pangkal ekor ke atas berwarna merah menyala serta sirip
transparan.
Ikan ini berukuran kecil, dengan panjang maksimal 3 cm, dan
hidup berkelompok.
Tahapan dalam Budidaya Ikan Neon Tetra
Sudrajat (2003) memaparkan, tahapan kegiatan dalam budidaya ikan hias meliputi lima hal penting, yaitu:
- pemeliharaan induk ikan neon tetra
- pemijahan induk ikan neon tetra
- pemeliharaan larva sampai ukuran pasar ikan neon tetra
- panen ikan neon tetra
- pengangkutan ikan neon tetra
Pemeliharaan Induk Ikan Neon Tetra
Ikan neon tetra mencapai stadia induk apabila telah mencapai ukuran
3 cm dan telah berumur 4 bulan ke atas. Induk yang telah matang
gonad dapat memijah dalam akuarium.
Induk jantan dan betina yang matang gonad dapat memijah sendiri
sehingga untuk menghindari pemijahan secara liar tersebut, induk-induk ikan harus dipelihara secara terpisah.
Memilih induk merupakan tahap penting dan turut menentukan keberhasilan pemijahan ikan neon tetra.
Dukutip dari Sudrajat (2003), induk-induk ikan neon tetra perlu dipelihara terlebih dulu agar mencapai matang gonad atau apabila telah memijah memerlukan waktu untuk pemulihan dan pematangan gonad kembali.
Induk yang sebelumnya telah dipilih dan dipisahkan berdasarkan kelamin dan kesehatannya kemudian dipelihara secara terpisah antara
jantan dan betina dalam akuarium yang berbeda .
Pemeliharaan induk secara terpisah ini perlu dilakukan paling tidak dua minggu sebelum ikan dipijahkan sehingga induk benar-benar matang gonad dan dapat memijah.
Memilih Induk Betina dan Jantan Ikan Neon Tetra
Ikan tetra betina yang bentuk tubuhnya lebih gemuk memiliki garis
neon biru yang bengkok di bagian atas perut, sedangkan ikan tetra
jantan yang bentuk tubuhnya lebih ramping memiliki garis neon biru
lurus.

Pada tahap pemeliharaan indukan, Ikan Neon Tetra dapat dipelihara dan dipijahkan di dalam akuarium. Ini adalah tahapan yang krusial karena penting untuk memastikan bibitnya nanti unggul.
Harus dipahami juga, pemeliharaan induk ikan Neon Tetra dilakukan terpisah antara induk jantan dan induk betina.
Hal ini dilakukan untuk menghindari pemijahan secara liar, sehingga untuk pemeliharaan induk dipersiapkan dua set akuarium.
Satu set akuarium untuk pemeliharaan induk betina dan set yang lain untuk induk jantan.
Menyiapkan akuarium pemeliharaan ikan neon tetra
Tempat yang digunakan untuk pemeliharaan induk ikan neon tetra
bisa menggunakan akuarium berukuran (p x l x t) 100 x 50 x 35 cm.
Sebelum digunakan akuarium harus dibersihkan terlebih dahulu. Membersihkan akuarium ini bertujuan untuk membunuh kuman-kuman yang berpotensi menjadi agen penyakit ikan yang akan dipelihara dan menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu dalam pemeliharaan ikan.
Akuarium dibersihkan dengan cara menyikat seluruh dinding dengan sikat dan sabun sampai bersih lalu dibilas dengan air bersih 2-3 kali, kemudian dilap dengan kain atau spons kering.
Akuarium yang telah bersih dapat segera digunakan untuk pemeliharaan ikan, tetapi apabila tidak akan segera digunakan akuarium bersih tersebut disimpan di rak dalam keadaan tengkurap.
Media pemeliharaan ikan Neon Tetra adalah air tawar. Air yang baik untuk pemeliharaan ikan tersebut adalah air sumur atau air permukaan yang telah diendapkan selama 3 – 5 hari di dalam tandon.
Air yang telah diendapkan selama itu selanjutnya disebut dengan air tandon lama. Akuarium diisi dengan air tandon lama setinggi 25 cm sehingga volume media pemeliharaan sebanyak 125 liter dalam tiap akuarium.
Pengisian air ke dalam akuarium dapat menggunakan gayung atau selang.
Akuarium yang telah berisi air siap digunakan untuk memelihara induk
setelah diberi aerasi.
Pemasangan aerasi dilakukan dengan memasukkan
selang berdiameter 0.5 cm yang telah diberi batu aerasi, lalu selang
dihubungkan dengan instalasi udara yang tersedia.
Selang aerasi biasanya diberi pengatur udara agar gelembung udara yang keluar dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Tahap Penebaran Induk Ikan Neon Tetra
Selama masa pemeliharaan, induk ikan neon tetra jantan dan betina dipelihara dalam akuarium terpisah untuk menghindari terjadinya pemijahan liar.
Masing-masing induk ditebar dengan kepadatan 200 ekor per akuarium. Penebaran ikan dimulai dengan melakukan aklimatisasi kemudian melepas ikan ke wadah pemeliharaan induk.
Wadah penampungan ikan yang digunakan untuk memilih dan memisahkan jantan dan betina (Lihat KB 1) mempunyai kualitas air yang berbeda dengan media pemeliharaan yang telah disiapkan, oleh karena
itu diperlukan aklimatisasi.
Aklimatisasi ini dimaksudkan untuk menyesuaikan ikan dengan kondisi media pemeliharaan, terutama suhu air.
Cara aklimatisasi adalah dengan mengapungkan kantung induk di permukaan media pemeliharaan induk selama 5 menit atau sampai suhu air pada kantung ikan sama dengan suhu media pemeliharaan.
Kemudian kantung ikan dimiringkan agar ikan dapat lepas sendiri ke media pemeliharaan.

Memilih Pakan untuk Ikan Neon Tetra
Selama pemeliharaan induk ikan neon tetra, pakan yang diberikan harus sesuai jumlah dan kandungan nutrisinya dengan kebutuhan ikan.
Pakan yang diberikan pada induk ikan neon tetra adalah pakan hidup.
Pakan yang baik untuk ikan tetra adalah berupa kutu air (Daphnia sp.
atau Moina sp. ), cacing sutra (Oligochaeta) dan cu merah atau jentik
nyamuk (larva Chironomus sp).
Pakan diberikan secara ad libitum (sampai kenyang) dengan frekuensi dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
Sebelum diberikan pakan hidup tersebut harus dicuci dengan menggunakan air bersih agar kotoran/lumpur maupun bibit penyakit hilang sehingga pakan dapat diberikan dalam keadaan bersih.

Menjaga Kualitas Air untuk Ikan Neon Tetra
Selama pemeliharaan ikan, media pemeliharaan akan mengalami penurunan kualitas akibat menumpuknya sisa-sisa pakan dan feses
(kotoran) ikan.
Kualitas air dapat dipertahankan dengan cara penyiponan sisa pakan dan feses ikan yang mengendap di dasar akuarium setiap hari yang diikuti dengan pergantian air.
Metode penyiponan adalah pengambilan kotoran dan air dengan memanfaatkan gravitasi bumiBumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun y... More dan alat berupa selang plastik. Untuk memfungsikan sistim sipon, masukkan satu ujung selang ke air dalam wadah yang akan disipon dengan mulut selang tertutup jari dan ujung lainnya dijatuhkan ke tempat yang lebih rendah dari kedudukan wadah.
Air akan mengalir begitu tutup selang dibuka menarik kotoran yang terdekat. Untuk memudahkan pembersihan kotoran yang menempel di dasar wadah ujung selang diberi sikat kecil.
Pergantian air dilakukan untuk mengembalikan volume air wadah
yang berkurang akibat penyiponan dan menambahkan air baru yang lebih
bersih sehingga kualitas air kembali menjadi layak bagi ikan.
Pergantan air dilakukan sebanyak 30% dan 50% volume media secara bergantian setiap hari.
Apabila hari ini dilakukan pergantian air sebanyak 30% maka esok harinya pergantian air sebanyak 50% dan seterusnya. Setiap pergantian sebanyak 50% volume air dapat dimasukkan garam sebanyak 98,5 gram (segenggam tangan orang dewasa) yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada ikan yang dipelihara.
Air yang ditambahkan ke dalam wadah pemeliharaan adalah air tandon lama.
Untuk menjaga ketersediaan oksigen di air maka pemberian aerasi harus dilakukan secara terus-menerus.

Mengenal dan Mencegah Hama dan Penyakit Ikan Neon Tetra
Selama pemeliharaan seringkali induk terserang oleh penyakit. Penyakit tersebut dapat dibawa oleh ikan itu sendiri, melalui air atau melalui pakan.
Untuk mencegah terjadinya penyakit dapat dilakukan dengan cara monitoring atau pemeriksaan secara rutin terhadap ikan yang dipelihara setiap hari.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemeriksaan kesehatan ikan adalah:
(1) mengamati bagian ekor untuk melihat ada tidaknya gejala berupa bintik putih,
(2) mengamati warna tubuh untuk melihat ada tidaknya perubahan warna,
(3) mengamati ada atau tidak adanya kelainan gerakan renang ikan (4) mengamati respons ikan terhadap pemberian pakan.
Penyakit-penyakit yang Menyerang Ikan Neon Tetra
Penyakit yang biasa menyerang induk Neon Tetra adalah : bintik
putih (white spot), buluk (velvet disease) dan jadur.
Penyakit bintik putih menyerang permukaan tubuh ikan (eksternal) yaitu pada bagian kulit/sisik dan sirip.
Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintikbintik putih pada bagian yang terserang.
Penyakit buluk menyerang permukaan tubuh yaitu pada bagian kulit/sisik dan sirip yang ditandai dengan kurang cerahnya warna tubuh ikan.
Penyakit jadur ditandai dengan menonjolnya bagian rahang dan mulut ikan.
Obat-obatan Untuk Penyakit Ikan Neon Tetra
Obat-obatan yang digunakan adalah garam, pura (Furazolidon),
dan blitz icht (atau Raid All untuk Ich).
Untuk penyakit bintik putih diatasi dengan menggunakan 6 tetes blitz icht, untuk pencegahan diberi 4 tetes saja.
Untuk penyakit buluk diatasi dengan garam 98.5 gram dan 2.5 gram pura yang ditambahkan ke dalam media pemeliharaan induk.
Penyakit jadur diatasi dengan bubuk kapsul Thiamphenikol sebanyak 1 kapsul.
Dalam pengobatan penyakit, air dalam akuarium dikurangi sebanyak 50% volume air, dan ikan dipuasakan selama 3 hari. Bila ikan
masih sakit beri makan dalam jumlah sedikit saja.

Sumber: Budidaya Ikan Hias Jenis Tetra. Penyusun: Agus Oman Sudrajat, Editor Yani Hadiroseyani, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Dirjen Dikdasmen, Depdiknas. 2003.