Arab Saudi akan Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Warga

Share Article
Virus Covid-19
Virus Covid-19 (Wikimedia Commons)

ENDONESIA.com – Berbeda dengan negar-negara lainnya, pemerintah Arab Saudi berencana akan membagikan vaksin virus corona gratis kepada penduduk. Kebijakan ini demi memberi layanan kesehatan yang maksimal untik warganya.

Pemerintah berharap vaksin corona tersebut akan mencakup 70 persen populasi Kerajaan pada akhir 2021. Kabar ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Saudi.

Pihak Kementerian Kesehatan Saudi menyampaikan pemerintah akan menawarkan vaksin gratis kepada 70 persen warga dan ekspatriat di Kerajaan yang belum tertular penyakit virus corona (COVID-19).

Baca juga:
Kemanjuran 90 Persen Vaksin Covid-19 dari Pfizer Mengejutkan, tapi Kita Harus Menunggu Data Lengkap
Penularan Covid-19 Makin Ganas, Hati-hati dengan Risiko Penularan Virus Vorona via Rongga Mulut

Para pejabat berharap dapat memenuhi target untuk penyuntikan pada akhir 2021 tahun depan.

“Mereka yang belum dites positif COVID-19 akan diberikan prioritas dalam kampanye vaksin dalam beberapa bulan mendatang,” kata Dr. Abdullah Asiri, asisten wakil menteri kesehatan pencegahan kementerian, seperti dikutip dari Arabnews.

Vaksin diperuntukkan bagi warga dewasa. untuk warga di bawah 16 tahun tidak boleh divaksinasi kecuali penelitian atau tes membuktikan adanya kebutuhan, tambahnya.

Dia mencatat bahwa Kerajaan berencana untuk mengumumkan jadwal vaksinasi yang jelas untuk negara itu dalam beberapa minggu mendatang.

“Kerajaan bekerja di dua jalur untuk mendapatkan vaksin, melalui organisasi COVAX, di mana G20 memiliki peran dalam menciptakan dan mendanai. Arab Saudi akan mendapatkan vaksin dalam jumlah besar melalui fasilitas ini, sedangkan jalur kedua melakukan kontrak langsung dengan perusahaan besar untuk menutupi celah yang tidak dapat ditutup melalui COVAX,” kata Asiri.

COVAX adalah inisiatif global yang bertujuan untuk bekerja sama dengan produsen vaksin untuk menyediakan akses yang adil ke vaksin yang aman dan efektif bagi negara-negara di seluruh dunia setelah dilisensikan dan disetujui.

Asiri mencontohkan, untuk mendapatkan vaksin yang efektif membutuhkan rencana persiapan dan rantai pasokan yang panjang, serta waktu untuk vaksin tersebut tiba dalam jumlah yang cukup besar ke negara-negara yang membutuhkannya.

“Oleh karena itu, yang akan dirilis tahun ini diperkirakan tidak dalam jumlah besar sehingga mempengaruhi lintasan pandemi, yang diperkirakan tidak terjadi sebelum pertengahan 2021,” imbuhnya.

Asisten menteri kesehatan dan juru bicara resmi, Dr.Muhammad Al-Abd Al-Aly, mengatakan bahwa kementerian hanya akan memberikan vaksin COVID-19 yang efektif melawan virus, tidak memiliki efek samping, dan disetujui oleh otoritas terkait. dengan pemberian izin.

Sementara itu, Arab Saudi mencatat 19 kematian baru terkait COVID-19 pada hari Senin, menjadikan 5.796 jumlah total orang di negara itu yang sekarang telah meninggal setelah tertular virus.

Ada 231 kasus baru yang dilaporkan di Kerajaan, sehingga totalnya sejauh ini menjadi 355.489. Pejabat mengatakan 5.877 kasus masih aktif, di mana 765 pasien berada dalam kondisi serius atau kritis.

Menurut Kementerian Kesehatan, 46 dari kasus yang baru tercatat berada di Riyadh, 18 di Makkah dan Jeddah, dan 11 di Madinah.

Selain itu, 445 pasien telah pulih dari COVID-19, meningkatkan jumlah pemulihan di Kerajaan menjadi 343.816.

Arab Saudi sejauh ini telah melakukan 9.295.599 uji reaksi berantai polimerase, dengan 40.395 dilakukan dalam 24 jam terakhir.

Source: Arabnews

Leave a Reply