Apa Pulse Oximeter Itu? Haruskah Kita Punya di Rumah?

Share Article
Pulse Oximeter sangat penting saat ini. Foto: Endonesia.com

ENDONESIA.com – Akhir-akhir ini pencarian akan pulse oximeter makin naik terutama saat pandemi. Alat ini sebenarnya sudah ada, tapi karena sangat dibutuhkan di era pandemi, pencarian dan penjualan alat ini naik drastis.

Lalu, apa itu oximeter? Kadang, orang juga bertanya secara lengkap bagaimana menggunakan pulse oximeter ini.

Apa itu Oximeter?

Oke, mari kita jabarkan secara lengkap. Dikutip dari npr.org, pulse oximeter adalah perangkat elektronik kecil yang memperkirakan saturasi oksigen dalam darah Anda.

Lalu apa itu saturasi oksigen dalam darah? Saturasi oksigen adalah tingkat oksigen di dalam aliran darah kita.

Baca juga: Nystatin / Nistatin untuk Mengatasi Lidah Putih karena Jamur Candida

Kisaran saturasi oksigen yang normal adalah pada rentang 95 persen hingga 100 persen. Nah, oximeter bisa digunakan untuk mendeteksi angka saturasi oksigen ini.

Jika saat kita pakai, oximeter itu menunjukkan angka di bawah 95 persen, maka kita harus waspada dan segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Di rumah sakit, ketika saturasi oksigen kita di bawah 95 persen, maka itu indikator nafas kita tersengal-sengal karena bekerja keras untuk mencoba mencukupi oksigen. Maka, saat itu, dokter akan memberi kita oksigen tambahan.

Baca juga: Manfaat Vitamin B Kompleks yang Ajaib, Jangan Sampai Defisiensi

Bukan berarti ketika diberi oksigen sudah aman. Dokter akan mencari tahu apa penyebabnya. Di era pandemi, SOP sudah mewajibkan untuk pemeriksaan kondisi paru-paru dengan rontgen. Ikuti prosedur ini karena sangat penting untuk melihat kondisi paru-paru.

Jika dokter meminta kita untuk dirawat, atau dalam konteks pandemi ini meminta kita isolasi, ikuti prosedur ini dan jangan membantah karena ini waktu kritis untuk segera mencari penyebab saturasi oksigen turun dan mengobatinya.

Jangan anggap kondisi ini karena ada fenomena sebagian besar orang merasa tak punya masalah pernafasan walau saturasi oksigennya di bawah normal. Suatu saat jika sudah kebablasan, maka sudah banyak kasus mereka tak tertolong lagi karena tak menyadari kondisi kritis ini.

Cara Menggunakan Oximeter

Untuk mendapatkan persentase saturasi oksigen tersebut, perangkat Oximeter atau oksimeter ini menjepit jari tangan kita. Di alat itu sudah ada lampu cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda yang melalui kapiler kecil.

Kadar oksigen darah yang rendah biasa disebut sebagai kondisi hipoksemia. Dalam kondisi ini, seperti dikutip dari Npr.org, organ tubuh kita mungkin tidak berfungsi dengan baik. Kasus yang parah dapat mengganggu fungsi jantung atau otak.

Oximeter sangat penting di era pandemi

Pandemi saat ini dapat menyebabkan apa yang disebut kondisi pneumonia yaitu infeksi di mana kantung udara paru-paru terisi cairan atau nanah. Dan ada kemungkinan seseorang yang terinfeksi virus ketika ditest dengan oximeter mungkin berada pada tahap awal pneumonia COVID yang ditandai dengan penurunan kadar oksigen darah.

Pada saat itu, kita yang ditest dengan oksimeter tak punya gejala kesulitan bernapas. Namun, tinggal menunggu waktu ketika virus merebak, tiba-tiba kondisi sudah memburuk tanpa bisa tertolong.

Oximeter harus ada di setiap rumah

Mengingat fungsi oximeter yang penting, plus fakta bahwa harga oximeter ini tidak mahal, maka oximeter di saat-saat seperti ini sangat penting keberadaannya di setiap rumah-rumah.

Karena itu, disarankan untuk membeli oximeter ini karena bisa digunakan setiap saat jika ada anggota keluarga yang dicurigai atau dalam kondisi OTG. OTG bisa berubah kritis jika sesuatu terjadi di dalam paru-paru kita.

Dengan oximeter, kita bisa mencegah kondisi buruk. Selama ini, dikutip dari npr.org, banyak pasien sudah dalam kondisi sangat sakit dengan pneumonia pada saat mereka tiba.

Ketika kondisi sudah parah, penderita akan bernapas dengan cepat karena kadar oksigen dalam darah mereka sangat rendah. Digambarkan sebagai mirip para pendaki gunung, yang telah terbiasa dengan penurunan kadar oksigen secara bertahap dan tidak menyadari bahwa mereka dalam kesulitan saat itu.

Ingat, virus ini menggerogoti diam-diam

Virus ini dikenal bisa menggerogoti organ dalam kita dengan diam-diam, dan tidak setiap orang langsung merasakan gejala berat di awal. Jika tubuh dia kalah dalam melawan virus ini, orang-orang yang tadinya merasa baik-baik saja, bisa berada dalam kondisi bahaya.

Apalagi ketika pandemi merebak, ketika kita sakit dan ke rumah sakit, tapi fasilitas kamar dan perawatan sudah terisi penuh. Jadi, yang harusnya bisa diselamatkan, ternyata banyak yang tak selamat karena keterbatasan ini.

Di masa pandemi ini, oximeter ini fungsinya mirip termometer yang di setiap rumah selalu ada. Karena itu, direkomendasikan untuk punya oximeter selain termometer.

Di pasaran, alat ini sering disebut sebagai pulse oximeter fingertip.

Di Indonesia, harga oximeter ini bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan. Saya telah mencoba membeli oximeter melalui e-commerce, harganya cukup terjangkau dan ketika dibandingkan dengan oximeter yang harganya jutaan rupiah, nilai yang dihasilkannya sama.

One thought on “Apa Pulse Oximeter Itu? Haruskah Kita Punya di Rumah?

Leave a Reply