
ENDONESIA.com – Banyak yang bertanya apa itu etilena glikol, apa itu dietilena glikol, dan apa itu propilena glikol. Apa perbedaan etilena glikol dengan dietilena glikol serta propilena glikol? Apakah ketiganya beracun? Apa manfaatnya? Zat mana yang aman untuk dijadikan campuran sirup obat, makanan, dan kosmetik?
Penjelasan soal Etilena Glikol
Dikutip dari berbagai sumber, etilena glikol atau 1,2-etanadiol adalah senyawa organik yang digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan fiber poliester, industri pabrik, serta polietilena tereftalat (PET) yang digunakan pada botol plastik. Zat atau senyawa ini bisa dibilang ada di mana-mana.
Baca juga: Penemu Antiseptik Ignaz Semmelweis yang Mengubah Dunia
Sejak lama senyawa ini dipakai untuk bahan campuran pendingin mesin, karena titik bekunya sangat rendah dan titik didihnya lebih tinggi daripada air. Senyawa ini tak berwarna dan tak berbau.
Berikut ini gambar rumus kimia etilena glikol:

Etilena glikol ini cukup beracun dengan LDLO = 786 mg/kg untuk manusia. Zat ini ajaibnya memiliki rasa yang manis. Tapi ini sekaligus juga menjadi titik bahaya utama dari senyawa ini. Hal itu terjadi karena anak-anak dan hewan sering tak sengaja mengonsumsinya melebihi dosis maksimal yang diperbolehkan. Tak hanya dikonsumsi langsung, zat ini juga bahaya ketika dihirup. Ketika terhirup, etilena glikol teroksidasi menjadi asam glikolat dan kemudian menjadi asam oksalat, yang bersifat racun.
Baca juga: Apa Itu Radang Usus Buntu atau Apendisitis / Apendiks?
Bahaya dari zat ini sudah banyak dibuktikan oleh para peneliti. Etilena glikol dan produk sampingnya yang beracun akan menyerang sistem saraf pusat, jantung dan ginjal serta dapat bersifat fatal jika tidak segera ditangani.
Produk antibeku yang digunakan pada kendaraan mengandung propilen glikol sebagai pengganti etilena glikol karena lebih aman, disebabkan rasanya yang tidak enak.
Baca juga: Cara Menghilangkan Jerawat, Bisa Pakai Bahan Alami Dilakukan di Rumah
Penjelasan soal Dietilena Glikol
Selain etilena glikol, ada juga dietilena glikol atau Diethylene glycol (DEG), adalah senyawa organik dengan rumus (HOCH2CH2)2O. Senyawa ini merupakan cairan yang tidak berwarna, praktis tidak berbau, beracun, dan higroskopis. Sama dengan etilena glikol, dietilena glikol ini juga memiliki rasa ajaib yaitu manis.
Dietilena glikol dapat bercampur dalam air, alkohol, eter, aseton, dan etilena glikol. Selain itu, dietilena glikol merupakan pelarut yang banyak digunakan, menjadi pengontaminasi dalam produk konsumen, yang telah menyebabkan banyak epidemi keracunan sejak awal abad ke-20.
Baca juga: Bolehkah Konsumsi Vitamin C Setiap Hari? Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin C? Merk Apa yang Bagus?
Berikut ini gambar rumus kimia dietilena glikol:

Penjelasan soal Propilena Glikol
Berbeda dengan senyawa di atas, propilena glikol ini memiriki ciri yang tidak manis. Namun, senyawa ini tidak beracun dan seharusnya obat-obatan, makanan, dan kosmetik lebih memakai senyawa ini dibanding lainnya. Namun, ternyata kenyataannya bisa saja terjadi kontaminasi.
Baca juga: Konsumsi Buah-buahan Mengandung Vitamin C, Mengapa Sebagian Kita Tetap Butuh Suplemen Vitamin C?
Propilena glikol ini kadang-kadang disebut (alpha) “a-propilena glikol” untuk membedakannya dengan isomer propana-1,3-diol, yang dikenal sebagai (beta) “ß-propilena glikol”. Propilena glikol adalah kiral, yang proses komersialnya biasanya menggunakan campuran rasemik. S-isomer diproduksi oleh jalur bioteknologi.
Berikut ini gambar rumus kimia propilena glikol:

Menurut Perpustakaan Nasional Kedokteran serta Badan Zat Beracun dan Registri Penyakit, Propilena glikol atau Propylene glycol (nama IUPAC: propana-1,2-diol), adalah zat cair sintetis yang menyerap air. Diberi label senyawa organik dalam kimia karena sifat karbonnya dengan rumus kimia CH3CH(OH)CH2OH.
Propilena glikol merupakan cairan kental, tidak berwarna, yang hampir tidak berbau tetapi memiliki rasa yang agak manis, tapi tak semanis glikol lainnya. Terdiri dari dua kelompok alkohol yang digolongkan sebagai diol.
Baca juga: Manfaat Vitamin B Kompleks yang Ajaib, Jangan Sampai Defisiensi
Salah satu keunggulannya yaitu kelarutannya dapat bercampur dengan berbagai pelarut, termasuk air, aseton, dan kloroform. Secara umum, tidak menyebabkan iritasi, memiliki volatilitas dan toksisitas yang sangat rendah.
Propilena glikol diproduksi dalam skala besar terutama untuk produksi polimer. Di Uni Eropa, zat ini memiliki nomor E yaitu E1520 untuk aplikasi makanan sedangkan untuk kosmetik dan farmakologi nomornya adalah E490.
Propilena glikol ada dalam propilena glikol alginat, yang dikenal sebagai E405. Propilena glikol merupakan senyawa yang umumnya diakui aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dengan kode 21 CFR x184.1666 dan telah disetujui oleh FDA untuk penggunaan tertentu sebagai zat aditif makanan tidak langsung.
Baca juga: Apa Itu Sereal? Apakah Cereal itu Gandum? Apakah Cocok untuk Diet?
Selain itu, propilena glikol juga telah disetujui dan digunakan sebagai wahana untuk sediaan farmasi topikal (obat yang cara pemberiannya bersifat lokal, misalnya tetes mata, salep mata, tetes telinga dan lainnya), oral, dan intravena di Amerika Serikat dan Eropa.
Di Indonesia, pada pertengahan Oktober 2022, ditemukan cemaran berupa etilena glikol dan dietilena glikol pada beberapa obat sirup. Obat sirup tersebut diproduksi di indonesia. Diduga, bahan baku sirup yang seharusnya menggunakan propilena glikol, tapi di dalamnya terdeteksi ada cemaran etilena glikol dan dietilena glikol yang di atas ambang batas.
Baca juga: Panduan Beli Paranet, Apa Itu Paranet? Fungsi, Harga, Bahan, dan Daya Tahan