Bagaimana Proses Terciptanya Warna-warna Indah saat Matahari Terbit dan Terbenam

Share Article
Matahari terbenam. Foto: blachswan, CC BY 2.0 via Wikimedia Commons
Matahari terbenam. Foto: blachswan, CC BY 2.0 via Wikimedia Commons

Jake Clark, University of Southern Queensland dan Nataliea Lowson, University of Southern Queensland

Bagaimana bisa Matahari menghasilkan warna yang cantik ketika terbenam dan terbit? – Aisling, 7 tahun, Mount Gambier, Australia Selatan


Halo, Aisling. Terima kasih telah memberikan pertanyaan yang sangat menarik ini!

Kita suka memandangi semua warna-warna cantik yang muncul saat matahari terbit dan terbenam. Mengapa hal ini bisa terjadi, padahal langit biasanya berwarna biru?

Nah, itu semua terjadi karena cahaya dan karena sebenarnya cahaya itu memiliki warna. Percaya atau tidak, cahaya di sekitar kamu adalah kombinasi dari semua warna yang ada di dunia.

Namun, jika demikian, mengapa kita hanya melihat beberapa warna saja yang muncul di langit pada saat-saat tertentu, dan tidak semua warna bisa muncul?

Untuk memahami ini, kita pertama harus tahu bagaimana siang hari berubah menjadi malam hari.

Kita bisa lihat pemandangan matahari terbenam yang indah – selama kita bisa berada di lokasi yang bagus untuk melihat pemandangannya. Langit menyala dengan warna merah dan jingga cerah. Jake Clark

Bumi menari-nari di luar angkasa

Planet kita, Bumi, bergerak di luar angkasa dengan tujuh planet lain yang berdekatan. Semua planet ini berputar-putar di tempat, tapi juga bergerak melingkari Matahari pada waktu yang bersamaan.

Ketika Matahari terbenam di tempat kita berada, ini artinya sisi planet tempat kita berdiri sedang bergerak berlawanan arah dari Matahari. Ketika terbit, sisi planet kita bergerak menghadap Matahari.

Malam hari tiba ketika kita benar-benar tidak lagi berhadapan dengan Matahari. Siang hari terjadi ketika kita telah berputar, berhadapan dengan Matahari secara langsung – sehingga sinar matahari bergerak (sangat cepat) secara langsung ke arah kita.

Walaupun kamu tidak melihatnya dengan mata, cahaya yang datang dari Matahari sebenarnya memiliki ukuran yang berbeda-beda. Para ilmuwan mengukurnya sebagai “panjang gelombang”.

Setiap panjang gelombang yang berbeda memiliki warna-warnanya sendiri yang unik.

Bumi terselimuti oleh atmosfer

Jadi, kita tahu bahwa langit itu cerah ketika siang hari dan gelap ketika malam hari. Dan kita tahu bahwa sinar matahari tiba di Bumi dengan ukuran atau “panjang gelombang” yang berbeda.

Namun, bagaimana cahaya matahari bisa menjadi berwarna cantik ketika kita melihatnya saat fajar dan senja.

Ini terjadi karena adanya selimut udara yang sangat penting yang menyelimuti Bumi; selimut ini bernama atmosfer.

Atmosfer Bumi terbuat dari objek-objek yang sangat kecil bernama molekul. Bahkan, segala sesuatu tersusun dari molekul, termasuk kamu dan saya.

Namun, setiap molekul di atmosfer ini, jauh lebih kecil dibandingkan sebutir pasir. Molekul begitu kecil, kita tidak bisa melihatnya tanpa mikroskop.

Jika kamu adalah seorang astronot yang ditugaskan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, kamu harus menembus atmosfer Bumi untuk sampai ke sana. NASA

Bagaimana atmosfer bermain dengan cahaya

Ketika sinar matahari mencapai Bumi, sinar itu bertemu dengan molekul yang berada di atmosfer Bumi. Molekul-molekul ini akan mulai bermain dengan cahaya – memantul ke sana kemari satu sama lain. Peristiwa ini disebut “hamburan cahaya”.

Semakin panjang suatu gelombang cahaya, semakin lama pula cahaya itu berhamburan di antara molekul-molekul di atmosfer Bumi kita sebelum “kelelahan” dan kembali ke luar angkasa.

Cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dibandingkan cahaya merah atau merah muda. Artinya, cahaya biru hanya bisa memantul di antara molekul-molekul dengan jarak yang lebih pendek.

Ketika sisi planet kita berhadapan langsung dengan Matahari (siang hari), lebih sedikit lapisan atmosfer yang harus dilalui cahaya. Cahaya biru lebih mudah menembus masuk dari luar angkasa sehingga memberikan kita pemandangan langit biru.

Picture of Sydney Harbour Bridge, Australia.
Langit dan laut sama-sama berwarna biru, tapi penyebab timbulnya warna biru di langit dan laut berbeda. Jake Clark

Warna matahari terbit dan terbenam

Kita sudah tahu bahwa Bumi berputar di tempat (melakukan rotasi). Ingat, ketika Matahari terbenam di tempat kita berada, kita sedang bergerak menjauhi Matahari dan tidak lagi berhadapan langsung dengan Matahari.

Hal ini berarti sinar Matahari harus bergerak melalui lapisan atmosfer yang lebih tebal untuk mencapai kita.

Ini juga terjadi ketika matahari terbit, ketika bagian Bumi tempat kita berada bergerak menuju Matahari.

Dalam diagram ini, kita bisa melihat, untuk mencapai Bumi, cahaya harus merambat menembus atmosfer dengan jarak yang lebih jauh saat Matahari terbit dan terbenam, ketika kita tidak berhadapan langsung dengan Matahari. The Conversation Indonesia, CC BY

Dengan jarak atmosfer yang lebih panjang untuk ditempuh, cahaya biru menjadi lebih cepat lelah. Karena tidak kuat lagi, cahaya biru memantul kembali ke luar angkasa.

Tapi cahaya merah, jingga, dan kuning memiliki gelombang yang lebih panjang. Ini berarti cahaya-cahaya ini bisa berhamburan lebih lama dan mampu bergerak menembus atmosfer untuk mencapai kita.

Dan inilah sebabnya kita bisa melihat warna-warna indah saat Matahari fajar dan senja.


Ignatius Raditya Nugraha menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

Jake Clark, PhD Candidate, University of Southern Queensland dan Nataliea Lowson, PhD Candidate, University of Southern Queensland

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.

Leave a Reply